Kamis, 14 November 2019

Tidak Profesional

Ketika sebuah perusahaan membuat persyaratan yang sangat aneh untuk menaikkan gaji karyawannya. Gajinya bisa naik asal dia menikah. Mungkin sang pemberi gaji berpikiran untuk memotivasi sang karyawan agar segera menikah dan menyempurnakan anjuran agama.

Tapi menurutku pribadi, ketika melihat dari sudut pandang etika profesionalitas, hal ini tentu sangat tidak sepadan atau malah bisa mengarah ke tindakan rasis. Seharusnya patokan dari kenaikan gaji adalah performa dari si karyawan itu sendiri yang semakin naik.

Apakah ada suatu jaminan bahwa ketika dia menikah lalu performa kerjanya akan semakin baik? Bahkan ada saja orang tua usia muda yang sudah punya anak tapi tidak begitu peduli dengan kehidupan keluarganya, bekerja dengan seadanya, uang di dompetnya juga dipakai juga untuk kesenangan pribadi.

Untuk apa membedakan gaji berdasarkan gelar atau status jika dalam hal performa tidak menjamin yang bergelar S-1 lebih baik daripada D-3 atau yang sudah menikah lebih baik daripada yang single?

Malah aku pribadi tersinggung jika ditawari kenaikan gaji dengan syarat seperti itu. Aku hanya ingin gajiku nominalnya bertambah karena performa kerjaku yang semakin baik. Bukan karena perusahaan kasihan kepadaku karena aku sudah punya tanggungan lalu gajiku ditambah.

Sungguh sangat tidak profesional.

Sabtu, 01 Juni 2019

Akhirat X Dunia ?

Wagela seh... Akhir-akhir ini sering memergoki akun-akun medsos kawan yang kebanyakan postingannya agamis, tapi pas ngeliat yang dia follow atau dia like itu sesuatu yang berbau porno... 😂😂😂

Ya sebenarnya bertentangan sih sama kata hati, kata ustadz yang saya ikuti ceramahnya, menghinakan orang yang berbuat dosa itu adalah ciri sombong dan bukti bahwa ilmu agama yang kita pelajari belum murni (bisa jadi pengajarnya/muridnya yang belum meluruskan niat ketika belajar ilmu agama).

Tapi... Mudah-mudahan niat saya disini sekedar share dan dan mengambil pelajaran.

Back to the topic... Ya bisa aja sih mereka-mereka yang saya sebut di awal itu follow/like akun yang berbau porno karena ingin mengajak orang bertaubat, kadang di postingan selegram 'yang jual dada doang' ada tuh nemu komen orang-orang yang nyuruh tobat... Hehe

Kadang hati saya malah ngajakin bercanda, wah itu orang kehidupan dunia (dosa) dan akhirat (pahala) nya seimbang ya 😂😂😂 (no offense)

Ya dibalik itu semua, ada pesan tersirat untuk diri sendiri dan semuanya, bahwa kita tetap harus berhati-hati saat berselancar di medsos, karena rekam jejak kita bisa saja tanpa sengaja terekspose.

Dan tambahan, walau saya juga bukan orang yang saya rasa pantas menasehati orang soal agama, tapi saya rasa kita harus bijak dalam hal posting-posting hal tentang agama/dakwah, sepatutnya harus kita hindari postingan yang merendahkan orang lain terutama pada saudara kita yang seiman.

Ya kalau itu terjadi, bisa jadi kita harus intropeksi diri kita. Seperti yang guru agama saya bilang di paling awal, bahwa ketika kita merendahkan orang lain, bisa jadi itu adalah ciri sombong dan kita belum meluruskan niat kita dalam menuntut ilmu agama secara ikhlas (kalau dalam islam kadang diistilahkan "lillahi ta'ala).

Semoga postingan saya ini memang benar hanya sekedar untuk berbagi cerita dan terhindar dari sifat merendahkan orang lain. Aamiin...

Kamis, 07 Februari 2019

Mulai Goyah

Tahun ini berasa ultahnya, hari minggu, banyak undangan perkawinan, di proyek harus mengawal loading test, ngenes 😂

Gila kerja bisa membuatmu terkucilkan dari dunia sosial dan membuatmu susah pdkt sama pujaan hati.

Tapi kalo gak total dengan apa yang sedang kita kerjakan,  semakin lambat kita mencapai tujuan atau kesuksesan, dan semakin lambat pula kamu meminang pujaan hatimu 😁