Apalagi kalo notifikasinya masuk saat jam istirahat atau di luar jam kerja.
Setelah dipikir dan mencoba "meraba" maksud yang dimau dari chat di luar kerja itu kayanya cuma:
1. Alasannya mau nambahin skill atau pengalaman di bidang teknis dan juga pengelolaan stress.
2. Sekedar mau menyalurkan stress ke bawahan atau seluruh tim.
Padahal seharusnya kalo dapat kerjaan tambah senang ya? Tapi kenapa kesal?
Karena dihubunginya saat setting otak sedang mau istirahat. Emang sekarang semua perusahaan nerapin harus standby 24 jam menerima instruksi kantor ya? Udah kaya kementerian luar negeri atau kantor yang punya cabang banyak di seluruh dunia aja ya. Padahal cuma kantor kecil ya seisi omongannya udah belagu kaya cuma satu-satunya yang megang proyek-proyek gede.
Terus nambah pengalaman atau skill? Ini masih belum bisa dipastikan sampai suatu saat nanti waktu yang membuktikan. Ya syukur kalau orangnya masih hidup, ya kalau orangnya malah jadi depresi dan bunuh diri? Emang pernah mikir kesana? Paling cuma dibilang mentalnya kaya tempe, terus ganti orang. Gak pernah juga kayanya mikirin nasib keluarga yang tulang punggungnya sudah diperas habis sampai sakit atau meninggal gimana.
Sekedar menyalurkan stress? Tidak semua orang mungkin sedang siap menerima energi negatif. Bahkan sekelas psikolog yang belajarnya emang sudah siap menerima macam-macam energi pun juga cuma manusia.
Kalo selama ini kerjanya cuma ngeluh terus, apa emang ini karakter pribadi yang gak bisa diubah atau emang lingkungan kerjanya yang buruk?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar